Postingan

Mengapa Mereka Membuat Story Sebelum Mengakhiri Diri?

Akhir-akhir ini kasus bunuh diri marak diberitakan di dunia maya. Sebagian besar dilakukan oleh remaja hingga orang tua karena depresi yang menjadi faktor utama penyebab bunuh diri. Sebelum membahas alasan mengapa orang yang ingin bunuh diri cenderung membagikannya ke media sosial, kita perlu tahu penyebab timbulnya keinginan seseorang bunuh diri. Seseorang yang bunuh diri merasa tak sanggup dengan semua masalah yang datang menghampiri, bertubi-tubi, tanpa solusi. Ada yang bunuh diri karena masih belum mendapat pekerjaan, karena tak sanggup membayar utang, atau karena putus cinta. Awalnya stres, lama-lama depresi, bahkan dapat mengalami gangguan mental, dan terparah bisa mengakhiri diri. Jika ada yang berkomentar, "masalah gitu doang sampai bunuh diri?" hei, tiap orang punya ketangguhan yang berbeda-beda. Mungkin kita bisa bertahan dan terus berusaha mencari jalan keluar, tapi untuk mereka yang akhirnya menyerah, mereka tidak sekuat itu. Mereka pun hidup dalam rumitnya hidup ...

Beauty is Pain

 Untuk perempuan, apa cantik itu menyenangkan? Atau malah .... menyakitkan? Untuk menjadi cantik, kita merasakan sakit . Sesimpel harus nahan sakit pas ngelupas masker peel off komedo, atau bahkan sampai ke tahap sakit karena operasi plastik dan segala macamnya. Ada beberapa alasan kenapa tiap perempuan ingin jadi cantik, karena kalo ganteng ya laki-laki. Lagipula perempuan mana sih yang gak mau merasa cantik? Pertama, karena ia ingin percaya diri. Kedua, karena ada standar kecantikan yang diciptakan lingkungan sekitar. Perempuan bakal percaya diri kalau ia merasa cantik, ya setidaknya ia sendiri ngerasa cantik meskipun menurut orang tidak begitu. Lagipula cantik itu relatif. Kalau kita percaya diri, percaya deh, orang lain bakal merasakan kecantikan kita. Tapi .... ada perempuan yang gampang pesimis kalo ngelihat perempuan-perempuan yang ia lihat begitu memesona. Apalagi sekarang teknologi digital berkembang canggih dan globalisasi makin tidak terbatas. Kalau sering scroll media...

Si Sulung; Perempuan, Harapan, dan Beban

     Si sulung, anak pertama yang paling tua. Berarti dia punya saudara yang lebih muda darinya. Anak sulung, yang pernah merasakan indahnya kasih sayang orang tua sebelum akhirnya sedikit tergeser oleh kehadiran sang adik. Sulung, yang lebih dulu hidup di dunia daripada adiknya, lebih dulu mencicipi manis pahitnya hidup, juga perhatian mama papa yang tidak terbagi.       Anak sulung dituntut jadi dewasa sebelum waktunya. Dari pengalaman pribadi, sebagai anak sulung, semenjak Playgroup aku sering disuruh berangkat ke sekolah sendiri diantar tukang becak tiap hari sedangkan mama mengurus adik. Padahal teman-temanku yang lain diantar orang tuanya bahkan ada yang ditungguin sampai pulang. Pas TK, ada acara sekolah dan orang tua diharapkan hadir, tapi Papa lagi kerja sedangkan Mama lagi jaga adik yang masih bayi. Alhasil, aku dititipkan sama ibunya temanku.       Lalu kita (read: sebagai tim sulung) harus menjaga dan memberi contoh yang...

Membuat Rencana atau Jalani Dulu Saja?

  "Hidup itu tentang bermimpi apa saja. Tapi kalau cuma bermimpi, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Kadang kita perlu untuk mewujudkannya." Kalau sudah punya impian, itu bagus. Lebih bagus lagi kalau kita berani mewujudkannya. Lalu, gimana cara mewujudkannya? Mulai melangkah atau membuat rencana dulu? Sebelum memutuskan mulai ambil langkah atau berencana dulu, kita perlu tahu definisi dari impian. Impian adalah sesuatu yang sangat diinginkan, suatu angan yang ada di dalam pikiran seseorang. Kalau cita-cita bermakna suatu tujuan yang sifatnya sempurna yang hendak dicapai. Impian dan cita-cita sekilas memiliki makna yang sama namun ternyata berbeda. Impian lebih menitikberatkan pada angan-angan saja, sedangkan cita-cita lebih kuat untuk diwujudkan. Oke, mari kita membuat perandaian kalau kita sudah punya impian. Berarti kita mempunyai sesuatu yang sangat kita impikan. Terus gimana cara kita mendapatkan apa yang kita inginkan itu? Tentu saja dengan berusaha mewujudkannya. N...

Novel Starstruck Syndrome karya Aya Widjaja coached by Arumi E. (Review)

Gambar
      Self love memang susah-susah gampang. Ngomongnya aja yang mudah, jalaninya? Nah novel yang akan aku review kali ini ada kaitannya untuk mencintai diri sendiri. Novel ini berjudul Starstruck Syndrome karya Aya Widjaja yang dibimbing oleh Arumi E. dew_nadaas Dari adanya projek Belia Wriring Marathon Batch 3 di platform Wattpad milik penerbit Bentang Belia yang mengangkat tema love your self more , ada beberapa cerita yang terpilih untuk sama-sama diterbitkan dan salah satunya yakni novel ini. Cerita ini telah dibaca jutaan pembaca di Wattpad. Novel Starstruck Syndrome diterbitkan oleh penerbit tersebut pada tahun 2019. Bukunya cukup tebal karena memiliki 331 halaman, dijamin puas deh karena kisahnya asik dan tidak membosankan. Covernya lucu dan menarik banget. Ada gambar tokoh utamanya, Kejora dan Rigel. Di bagian belakang buku ada blurb yang bikin penasaran, dan tentunya juga ada testimoni pembaca dari Wattpad. Singkatnya, novel ini menceritakan tentang Rig...

Teman Berjuang karya Indra Sugiarto (Review)

Gambar
      Masa pandemi covid-19 pasti mengakibatkan banyak tekanan yang dialami banyak orang bahkan tak memandang usia. Jika tekanan terus dibiarkan bisa menjadi semakin parah, apalagi untuk jiwa yang lemah. Kita perlu kata-kata semangat dan motivasi. Namun disadari teman pun tiba-tiba hilang saat dibutuhkan. Keluarga kadang juga kurang suportif. Namun ada satu teman yang akan setia menemani kita berjuang. Yap, buku Teman Berjuang. Instagram @dew_nadaas      Buku Teman Berjuang ini ditulis oleh Indra Sugiarto. Masih ada orang yang gak tau siapa Indra Sugiarto? Indra Sugiarto adalah salah satu  influencer  masa kini yang sangat menginspirasi banyak orang. Ia cukup aktif membagikan motivasi-motivasi membangun di media sosialnya, seperti Instagram atau mungkin ditulis menjadi sebuah buku. Ia sudah menulis 3 buku yang sama-sama bergenre self improvment , yaitu Teman Berjuang, Tumbuh Dari Luka, dan Berlari Di Tengah Hujan. Indra juga merupakan CEO sekaligu...

Jangan Patahkan Mimpi Perempuan

     Pahlawan emansipasi kita, R.A. Kartini, sudah menyetarakan derajat kita sebagai perempuan dengan laki-laki. Kartini beranggapan adat istiadat Jawa diantaranya tentang adat memingit anak perempuan hingga menikah, pelarangan mengenyam pendidikan, hingga harus siap dipoligami oleh suami dengan dalih berbakti tidak memberikan hak kesempatan maju bagi perempuan. Beliau memperjuangkan kesetaraan gender. Tapi sampai sekarang, ada sebagian orang yang masih menganggap rendah kaum perempuan. Bahkan ada yang berpikiran begitu adalah sesama perempuan.      Tak jarang kita pasti pernah mendengar seseorang berbicara, "perempuan itu gak perlu pendidikan tinggi. Toh nanti juga berakhir di dapur dan ngurus anak." Atau, "pendidikan itu buang-buang uang aja." Atau yang lucu, "jangan sekolah ketinggian, nanti susah dapet jodoh soalnya banyak yang gak pede buat deketin." Kesannya, kita tidak diperbolehkan mengejar pendidikan setinggi mungkin padahal kita ingin dan kita ya...